BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
merupakan sarana yang sangat penting dalam membentuk kemampuan dan keterampilan
seseorang dalam memasuki dunia kerja yang akan di hadapi.Pendidikan yang
diperoleh dalam dunia perkuliahan masih terbatas dalam pemberian materi serta pemberian
praktek yang masih berskala kecil. Maka dari itu mahasiswa perlu melakukan
kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi atau lembaga yang sesuai
dengan program pendidikan yang sedang di tempuh. Agar mahasiwa dapat memahami
dan memecahkan setiap permasalahn yang muncul di dunia kerja yang akan di
hadapi.
Praktek kerja lapangan
(PKL) merupakan suatu kegiatan bagi mahasiswa yang berlangsung pada dunia
kerja. Dan merupakan suatu bentuk aplikasi penyelenggaraan pendidikan yang
memadukan antara program pendidikan dengan program keahlian yang di peroleh
dari dunia kerja sehingga dapat menciptakan tingkat keahlian profesional
tertentu pada mahasiswa.
Dengan adanya Praktek
kerja lapangan (PKL) ini di harapkan mahasiswa dapat membandingkan dan
mempraktekkan teori yang didapat dari kegiatan perkulihan dengan kegiatan
langsung di dunia pekerjaan. Serta dapat bermanfaat untuk menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman kerja yang bergerak di bidang lembaga keuangan bank
maupun di bidang lembaga keuangan nonbank.
Dan penulis lebih
tertarik untuk melaksanakan Praktek kerja lapangan (PKL) di bidang lembaga
keuangan bank. Karena dewaswa ini, banyak sekali masyarakat meminjam uang di
bank akan tetapi sulit untuk membayar angsurannya. Karena masyarakat
menghiraukan tranksaksi utang piutang yang teleh terjadi.Sehingga banyak sekali
tunggakan atau keterlambatan tranksaksi pembayaran yang terjadi pada para
debitur. Sehingga dapat mengakibatkan kerugian baik pihak bank maupun debitur
itu sendiri. Oleh karena itu setiap bank akan lebih baik apabila menagih dan
membina pada para debitur agar memperlancar angsurannya. Consumer Collection
& Remedial bank BTN atau arean collection merupakan tempat dan bagian
devisi yang menangani, membina, dan menagih para debitur. Maka dari itu, penulis
memutuskan untuk mengambil judul “ Pembinaan
& Penagihan Debitur Bank BTN: Pada Consumer Collection & Remedial KC Surabaya”.
B.
1. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Ø Mengembangkan dan menerapkan wawasan,
pengetahuan, dan keterempilan yang di peroleh dari Bank BTN
Ø Melatih mahasiswa agar dapat
mengembangkan kemampuan untuk berfikir dan berkreatifitas.
Ø Memberikan kesempatan pada mahasiswa
agar mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
Ø Mendeskripsikan tujuan didirikannya
lembaga Bank BTN.
Ø Mendeakripsikan tugas dan kebijakan
Bank BTN.
Ø Mendeskripsikan produk dan layanan
yang terdapat pada Bank BTN.
2. MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Ø Untuk mengembangkan dan menerapkan
wawasan, pengetahuan, dan keterempilan yang di peroleh dari Bank BTN.
Ø Untuk melatih mahasiswa agar dapat
mengembangkan kemampuan berfikir dan berkreatifitas.
Ø Untuk memberi kesempatan pada
mahasiswa untuk mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
Ø untuk mengetahui tujuan di dirikannya
lembaga Bank BTN.
Ø Untuk mengetahui tugas dan kebijakan
Bank BTN.
Ø Untuk mengetahui produk dan layanan
yang terdapat pada Bank BTN.
C.
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN (PKL)
Pelaksanaan
Praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pada
Consumer Collection & Remidial KC Surabaya : Jl. Pemuda No. 50 Surabaya
Telp :(031) 5353513 – 19. Selama satu bulan terhitung mulai dari tanggal 1 juli
sampai dengan 31 juli 2015. Dan berjadwal mulai jam 07.30 sampai dengan
16.30WIB.
BAB II
ANALISA AWAL
A. DISKRIPSI LOKASI
1. PERBANKAN
1)
Bank
Menurut Undang- Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perbankan, yang di maksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak. Adapun peran bank sebagai lembaga perantara keuangan juga
dinyatakan dalam PSAK No. 31 bahwa bank adalah suatu lembaga yang berperan
sebagai perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang
memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran .
Sebagain
lembga keuangan, kegiatan bank sehari- harinya tidak akan terlepas dari bidang
keuangan. Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat dikatakan sebagai
penghimpun dana dan penyalur dana kepada masyarakat umum. Adapun kegiatan-
kegiatan perbankan yang ada di Indonesia:
a)
Menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito.
b)
Menyalurkan
dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja maupun
kredit perdagangan.
c)
Memberikan
jasa- jasa bank lainnya.
2)
Jenis Bank
a) Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya:
1)
Bank Sentral
Bank sentral yang dimaksud adalah
Bank Indonesia.Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan
atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang
ini. Menurut UU Pokok Perbankan nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan menurut
fungsinya terdiri atas: Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar,
Bank Desa, Lumbung Desa, atau Bank Pegawai.Namun setelah keluar UU Pokok
Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI nomor
10 tahun 1998, jenis perbankan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR). Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsi menjadi Bank Umum,
sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbungan desa dan Bank Pegawai menjadi Bank
Perkreditan Rakyat (BPR). Tugas pokok Bank Sentral adalah:
Ø
mengatur,
menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah
Ø
mendorong
kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna
meningkatkan taraf hidup rakyat.
2)
Bank Umum
Pengertian bank umum menurut
Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang
diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip
Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Artinya, kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan Bank Umum. Dengan demikian, dewasa ini di Indonesia terdapat tiga
macam bank yaitu bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.
b). Jenis Bank
Berdasarkan Kepemilikan
Apabila
ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah,
bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.
1) Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah
bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia
(BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang
terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Ditinjau
dari segi kepemilikan adalah siapa pun yang turut andil dalam pendirian suatu
bank. Kepemilikan bank dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham
yang dimilikinya.
2) Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini, seluruh
atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Akte pendiriannya
menunjukkan kepemilikan swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk pihak
swasta. Contoh bank milik swasta nasional antara lain: Bank Muamalat, Bank
Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa
Internasional, Bank Niaga, Bank Universal, Bank Internasional Indonesia.
3) Bank milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham
bank ini dimiliki oleh badan hukum koperasi, contohnya adalah Bank Umum
Koperasi Indonesia;
4) Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank
campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Saham bank
campuran secara mayoritas dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh bank
campuran antara lain : Sumitono Niaga Bank, Bank Merincop, Bank Sakura
Swadarma, Bank Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Inter Pacifik Bank, Paribas
BBD Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia Bank, dan Bank PDFCI.
5) Bank Milik Asing
Bank jenis ini
merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing
atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
c). Dilihat Dari Segi Status
Dilihat dari segi
kemampuannya dalam melayani masyarakat, bank umum dapat diklasifikasikan ke
dalam dua macam. Pengklasifikasian ini berdasarkan kedudukan atau status bank
tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari jumlah produk, modal, maupun kualitas
pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tersebut diperlukan
penilaian-penilaian dengan kriteris tertentu. Status bank yang dimaksud adalah:
1). Bank Devisa
Adalah bank yang dapat
melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang
asing secara keseluruhan. Misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar
negeri, traveller cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi
lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank
Indonesia.
2). Bank Non-Devisa
Adalah bank yang belum
mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak
dapat melaksanakan kegiatan seperti halnya bank devisa. Jadi bank non-devisa
hanya dapat melakukan transaksi dalam batas-batas negara.
d) Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya:
1).Bank Konvensional
Pengertian kata
“konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah
menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan
pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya
menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi
kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi
hasil.
Bank konvensional pada
umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana
masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan
dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit
investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan
pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of
Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft,
wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.
Bank konvensional dapat
memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro,
deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi.
Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank
tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder,
penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan
BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari pada subbab sebelumnya.
2) Bank Syariah
Sekarang ini banyak
berkembang bank syariah, Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun
1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.Bank syariah adalah
bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya
adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah
yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan
kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis
untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.
Keadilan mengacu pada
hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas
proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan
bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank
syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank
konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah
penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan
menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan.
Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.
o
Pembiayaan
berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
o
Pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
o
Prinsip
jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
o
Pembiayaan
barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
o
Pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
Dalam rangka
menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan
hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga
tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.
3). Fungsi Bank
a. Penghimpun dana Untuk menjalankan
fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang
secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
Ø Dana yang bersumber dari bank sendiri
yang berupa setoran modal waktu pendirian.
Ø Dana yang berasal dari masyarakat
luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro,
deposito dan tabanas.
Ø Dana yang bersumber dari Lembaga
Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan
Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan
memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi
atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit
yang bermasalah atau macet.
b. Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank
disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian
surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
c. Pelayan Jasa Bank dalam mengemban
tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai
aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu
kredit dan pelayanan lainnya.
Adapun secara spesifik
bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen
of services.
1).
Agent Of Trust
Yaitu
lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan adalah
kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana.
Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi
kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak
penyimpan dana maupun dari pihak bank dan
kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan
ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa
diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun
penerima penyaluran dana tersebut.
2). Agent Of Development
Yaitu
lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa
penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan
perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat
melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi
barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi
tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan
investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan
perekonomian suatu masyarakat.
3). Agent Of Services
Yaitu
lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping melakukan
kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa
perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
2. GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1)
Sejarah Singkat Perusahaan (Bank BTN)
Dengan maksud mendidik masyarakat
agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.
27 Tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaar Bank. Yang kemudian terus
hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat)
cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatanya
terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan
penarikan tabungan besar–besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush).
Namun demikian keadaan keuangan Postpaar Bank pulih kembali pada tahun
1941. Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang.
Jepang membekukan kegiatan Postpaar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah
bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha
pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan Tyokin
Kyoku hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.
Proklamasi kemerdekaan R.I. 17-08-1945 telah
memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai
pengambilalihan Tyokin Kyoku dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah
R.I. dan terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak
Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah R.I. menjadi Direktur yang pertama.
Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan
Oeang Republik Indonesia (ORI) tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak
berumur panjang. Karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan
didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS
hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949). Nama KANTOR
TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN R.I. Sejak kelahiranya dan sampai
berubah nama BANK TABUNGAN POS R.I. lembaga ini bernaung di bawah Kementrian
Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950
tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkanya Undang–Undang
Darurat No.9 th. 1950 tanggal 9 Febuari 1950 yang mengubah nama “POSTPAARBANKIN
INDONESIA” berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK
TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke
Kementrian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan
Undang–Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No.36 tahun 1953 tanggal 18
Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN
NEGARA didasarkan pada PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian
dikuatkan dengan Undang – Undang No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank
milik negara ditetapkan dengan Undang – Undang No.20 tahun 1968 tanggal
19-12-1968 yang sebelumnya (Sejak Tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI
unit V. Jika tugas utama saat pendiriaan Postspaarbank (1897) sampai
dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan
dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA
ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya
penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976.
Karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai
hari KPR bagi BTN. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992,
yaitu dengan dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang
merupakan pelaksanaan dan UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN, berubah menjadi
Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian consultan
independent, Price Waterhouse Coopers. Pemerintah melalui Menteri BUMN
dalam surat Nomor S-544/MMBU/ 2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN
sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
Dari tahun ke tahun, bank BTN berupaya untuk
melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan cara pembukaan
Kantor Cabang dan Kator Cabang Pembantu
baru yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan
Kantor Cabang Surabaya jl. Pemudah no. 50.
Kemudian ditingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu di
wilayah Babatan wiyung, Bubutan, UIN Sunan Ampel, Jemursari, dan lain- lain.
Selain itu, Bank BTN mendirikan kantor Kas di wilayah KH. Mas Mansyur, Nginden
Semolo, Lakarsantri, UNESA, dan ITS.
Adapun Visi dan misi
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. sebagai berikut :

Menjadi bank yang
terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan keputusan nasabah.

ü Memberikan pelayanan unggul dalam
pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, serta menyediakan produk dan
jasa perbankan lainnya.
ü Menyiapkan dan mengembangkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang
tinggi.
ü Meningkatkan keunggulan kompetitif
melalui inovasi berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
ü Melaksanakan manajemen perbankan yang
sehat sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good coorperative Government
untuk meningkatkan Shareholder value.
ü Memperdulikan kepentingan masyarakat
dan lingkungan.
2)
Stuktur Organisasi Bank BTN
Setiap
organisasi memiliki struktur organisasi yang efisien, tidak terlalu longgar dan
tidak terlalu sempit. Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu
bagan yang memperlihatkan pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan.
Adapun susunan organisasi dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Depok.
Beserta tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a)
Kepala Cabang (Brance Manager)
Tugasnya :
a)
Memimpin
kantor cabang ditempat kedudukanya dan bertindak untuk dan atas nama direksi di
dalam maupun di luar pengadilan dalam hubunganya dengan pihak lain atau pihak
ketiga di luar wilayah kerjanya yang berhubungan dengan usaha bank berdasarkan
surat kuasa umum dan surat kuasa khusus dari direksi.
b)
Bertanggung
jawab atas kebenaran penyusunan laporan secara berkala maupun insidentil dan
laporan lainnya sehubungan dengan fungsi kantor cabang
c)
Pengelolaan
harta kekayaan bank dan seluruh kegiatan kantor cabang bedasarkan
prinsip-prinsip ketatalaksanaan yang sehat dan tertib sesuai ketentuan dan
prosedur yang ditetapkan direksi.
d)
.Pelaksanaan
dan pengusahaan pembayaran kembali kredit yang diberikan dengan cara yang dapat
di pertanggung jawabkan.
e)
Pengawasan
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan dengan mengadakan evaluasi.
b) Branch Risk Committee Organization( BRCO)
Tugasnya :
a)
Memberikan
saran-saran dalam rangka penyusunan kebijakan perusahaan.
b)
Sebagai
konsultan dalam perusahaan.
c). Sekretaris
Tugasnya :
a)
Mengatur
segala aktivitas manajemen dan administrasinya bagi kepentingan manajemen
cabang.
b)
Membantu
manajemen dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak ekstern cabang.
d). Assistant of Branch
Manager (ABM) Operation ABM Operation membawahi tiga seksi pokok :
a)
Seksi
pemrosesan Data Transaksi
Tugasnya :
v
Melaksanakan
proses kliring.
v
Melakukan
pengentrian data transaksi.
v
Pemeliharaan
hardware dan software.
v
Pengadministrasian
dana.
v
Proses
khusus ( buku cek, sertifikat deposito ).
b)
Seksi
Pengadministrasian Kredit
Tugasnya :
v
Melaksanakan
pemrosesan aplikasi kredit.
v
Melakukan
dokumentasi kredit.
v
Pengadministrasian
umum kredit.
c)
Seksi
Administrasi Umum
Tugasnya :
v Melaksanakan manajemen personalia
v
Mengelola
anggaran dan kesekretariatan.
v Melaksanakan manajemen arsip dan
pajak.
v
Penyediaan
logistik.
v
Pemeliharaan
gedung dan keamanan.
e).Assistant of Branch
Manager Retail ABM Retail ini membawahi tiga seksi pokok yaitu :
a)
Seksi
Pelayanan Teller
Tugasnya :
v Melayani transaksi penyetoran dan
penarikan rekening nasabah.
v
Melakukan
pengadministrasian kas.
v
Melayani
transaksi valas.
v
Melakukan
proses tunai.
b)
Seksi
Pelayanan Nasabah
Tugasnya :
v
Memberikan
informasi kepada nasabah.
v
Melakukan
penjualan produk.
v
Melayani
transaksi pembukuan atau penutupan rekening nasabah.
v
Menerima
pelunasan kredit dari nasabah.
f). Loan Service Section Head
Tugasnya :
v
Pengawasan
dan pemantauan kredit.
v
Melakukan
penagihan, pembinaan dan penyelamatan.
g). Accounting Section Head
Tugasnya :
v
Mengontrol
data transaksi harian.
v
Melakukan
pengkajian ketaatan prosedur.
v
Mengelola
buku besar cabang dan bukti-bukti pembukuan.
v
Memantau
dan memeriksa kegiatan operasi cabang.
v
Memantau
dan merekonsiliasi rekening.
3)
Kegiatan
Usaha Bank BTN
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) meliputi produk dana, kredit dan jasa.
Berikut beberapa jenis produk dana, kredit dan jasa.
1) Produk Dana
Produk
simpanan yang disediakan oleh PT. Bnak Tabungan Negara, yaitu:
a) Tabungan Batara
Merupakan Tabungan Multiguna yang
aman untuk dana Anda dengan berbagai keguaan yang terus meningkat.
b)
Tabungan BTN Prima
Tabungan investasi dengan berbagai
keuntungan yang mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik.
c)
Tabungan e-Batara Pos
Tabungan e’Batarapos merupakan
produk Tabungan Bank BTN yang diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos
Indonesia (Persero) melalui seluruh loket Kantor Pos yang telah On-line
diseluruh Indonesia. Dengan menabung di Tabungan e’Batarapos, dana anda akan
tersimpan lebih aman, mendapatkan bunga yang menarik dan nikmati berbagai
manfaat dan fasilitas lainnya..
d)
Tabungan Haji Nawaitu
Tabungan yang diperuntukkan bagi
calon jamaah haji dalam rangka persiapan biaya perjalanan ibadah haji .
e)
Tabungan
BTN Payroll
Tabungan yang khusus digunakan untuk
nasabah yang memakai fasilitas Payroll Bank BTN.
f)
Tabungan BTN Junior
Tabungan
untuk edukasi menabung bagi anak-anak
g)
Tabungan BTN Juara
Tabungan untuk edukasi dan sesuai
dengan kebutuhan generasi muda usia 12 s/d 23 tahun.
h)
TabunganKu
Tabungan untuk perorangan dengan
persyratan yang mudah dan ringan yang
diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan vbudaya
menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
i) Tabungan
BTN Haji – Reguler
Tabungan yang diperuntukkan kepada
calon jamaah haji yang akan mempersiapkan ibadah haji dengan program
penyelenggaraan haji reguler.
j)
Tabungan
BTN Haji – Plus
Tabungan yang diperuntukkan kepada
calon jamaah haji yang akan mempersiapkan ibadah haji dengan program
penyelenggaraan haji oleh kantor kementrian agama.
k)
Tabungan BTN Batara Pensiun
Tabungan yang diperuntukkan
bagi para pensiunan sebagai sarana penerimaan pensiun setiap bulan yang
dibayarkan oleh PT. Taspen (Persero).
l)
Deposito BTN
Simpanan berjangka dalam mata
uang rupiah
m)
Deposito BTN Valas
Simpanan berjangka dalam mata uang
USD
n)
Sertifikat Deposito
Simpanan dalam bentuk deposito
berjangka yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat di pindah tangankan.
o)
Giro
BTN
Produk simpanan dengan leksibilitas
tinggi yang penarikannya dapat ddilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau
media lainnya.
p)
Giro Valas BTN
Produk simpanan dalam denominasi USD
dengan fleksibilitas tinggi yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek atau media lainnya.
q)
Giro
Giro
rupiah maupun Giro dollar Kemudahan
bertransaksi dengan fleksibilitas tinggi.
2)
Usaha Jasa Bank
Produk jasa yang disediakan adalah :
a)
ATM Batara
Kartu ATM Batara merupakan fasilitas layanan kartu bagi
nasabah Tabungan dan Giro (Rp-Perorangan) di Bank BTN yang memberikan kemudahan
bagi nasabah dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan transaksi melalui seperti
tarik tunai di mesin ATM, pembayaran tagihan dan berbelanja.
b)
Kiriman Uang
Fasilitas jasa pelayanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam
bentuk rupiah maupun mata uang asing yang ditujukan kepada pihak lain di suatu
tempat baik di dalam negri maupun di luar negri.
c)
Inkaso
Jasa pelayanan Bank BTN untuk melakukan penagihan kepada
pihak ketiga atas inkaso tanpa dokumen di tempat lain di dalam negeri.
d)
Money Changer
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin menjual
atau membeli mata uang asing tertentu, yang mempunyai catatan kurs pada Bank
Indonesia.
e)
Safe Deposit Box
Jasa pelayanan bank dalam bentuk
penyewaan wadah/box yang dirancang khusus untuk menyimpan barang berharga.
f)
Bank Garansi
adalah pernyataan yang
dikeluarkan oleh bank atas permintaan nasabah (pihak terjamin) untuk menjamin
resiko tertentu (penggantian kerugian) yang timbul apabila pihak terjamin tidak
dapat menjalankan kewajiabannya dengan baik kepada pihak yang menerima jaminan.
g)
RTGS (Real Time Gross Settlement)
System transfer dana on-line dalam mata uang rupiah yang
penyelesainnya di lakukan pertranksaksi secara individual.
h)
Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji
Memberi kepastian
keberangkatan ibadah haji berkat system online dan SISKOHAT.
i)
SMS Banking
SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan
bagi nasabah yang dapat diakses dari handphone dengan cukup mengetik SMS ke
nomor 355.
3)
Usaha Pinjaman/Kredit
Usaha pinjaman kredit
kepada PT. Bank Tabungan Negara, dalam bentuk :
a)
Kredit
konsumer
1. KPR BTN Sejahtera FLPP
2. KPR BTN Plantinum
3. KPA BTN
4. Kredit Agunan Rumah
5. Kring BTN
6. Kredit Ruko BTN
7. Kredit Bangun Rumah
8. Kredit Swadana BTN
b) Kredit komersial
1.
Kredit yasa
griya
2.
kredit modal
kerja
3.
kredit
investasi
4.
kredit usaha
rakyat
5.
kredit usaha
mikro kecil
6.
kredit
linkage
B.
DESKRIPSI PEKERJAAN (TUPOKSI)
1 . BTN Consumer Collection &
Remidial KC Surabaya
1)
Consumer
collection & remedial KC Surabaya
Direktur Tresury dan Asset Management PT. Bank BTN (Persero) Tbk. telah melakukan
berbagai upaya yang strategis. Misalnya,
penerapan early warning sistem bagi kredit lancar, dengan membentuk dua unit
kerja yaitu consumer collection & Remedial KC Surabaya (CCR) dan asset
management division (AMD). consumer collection & Remedial Division (CCR)
merupakan devisi yang menangani nasabah kredit Consumer Bank BTN yang terlambat
membayar angsuran yang berjangka waktu antara 1- 360 hari. Atau dengan kata
lain CCRbertanggung jawab atas pengelolaan kualitas seluruh kredit consumer
dengan umur tunggakan kurang dari 360 hari.
Debitur yang di tangani CCR dapat di
kelompokan menjadi dua yaitu:
1. Early Bucket yaitu debitur yang harus berada dalam
pembinaan khusus atau DPK yang mana debitur yang terlambat membayar angsuran
sebanyak 90 hari atau 3 bulan. DPK di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
Ø DPK biling satu
bagi debitur yang terlambat membayar angsuran selama satu bulan atau 1-30 hari.
Ø DPK biling dua
bagi debitur yang terlambat membayar angsuran selama dua bulan atau 31-60 hari.
Ø DPK biling tiga yang terlambat membayar angsuran selama tiga
bulan atau 61-90 hari.
2. Middel bucket yaitu debitur yang harus di tangani
karena terlambat membayar angsuran selama 91-360 hari atau non performing loan (NPL). NPL di bagi menjadi
3 yaitu:
Ø
kurang
lancar bagi debitur yang menunggak 91-120 hari.
Ø
Diragukan
bagi debitur yang menunggak 121- 180 hari.
Ø
Macet
bagi debitur yang menunggak 181- tak terhingga.
Jadi debitur dapat di kelompokan
menjadi lima bagian yaitu:
1. Lancar
2. DPK (jangka waktu tunggakan 1-90
hari)
3. Kurang lancar (jangka waktu tunggakan
91- 120 hari)
4. Diragukan (jangka waktu tunggakan
121- 180 hari )
5. Macet (jangka waktu tunggakan 181
hari - tak terhingga).
CCR berupaya agar memangkas rasio
kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Dengan melakukan pembinaan
dan penagihan debitur yaitu melakukan penagihan lewat telpon, melakukan
kunjungan langsung ke debitur yang menunggak, menyampaikan surat- surat peringatan
dan rekening koran, komunikasi rencana penyelesaian tunggakan, meminta surat
pernyataan kesanggupan penyelesaian tunggakan pada debitur, melakukan pemasangan
plakat atau stiker, dan melakukan kunjungan instansi. Debitur yg DPK 3
dan NPL devisi CCR menyarankan melakukan Restrukturisasi pada debitur agar
memudahkan debitur untuk melakukan pembayaran yang harus ditanggung oleh
debitur. Tujuan dari restrukturisasi adalah untuk mengatur penjadwalan ulang angsurannya tanpa
di bebani suku bunga dan lain- lain. Selain menguntungkan debitur juga
menguntungkan Bank BTN.
Adapun unit AMD bertugas untuk
menangani kredit consumer dengan tunggakan lebih dari 360 hari serta seluruh
kredit komersial yang sudah tidak lagi dapat ditangani dengan penagihan dan
restrukturisasi.AMD akan melakukan penjualan bagunan terhadap kredit-kredit
yang telah terjadi.
Pada pelaksanaan PKL saya di tempatkan di devisi CCR.
perkerjaan yang saya lakukan selama praktek kerja lapangan dengan waktu satu
bulan. Melakukan pengecekan data debitur yang menunggak atau terlambat membayar
angsuran di antaranya debitur DPK 1,2,dan3, melakukan penagihan lewat telpon,
mencari para debitur yg mendapat SP ( surat peringatan) dari data salah satu
pegawai dan masih banyak lagin kegiatan yang saya lakukan saat PKL. Semua yang
saya lakukan saat pelaksanaan PKL berhubungan dengan debitur yang terlambat
membayar angsuran setiap bulan.
2). Struktur Organisasi
Consumer Collection & Remidial KC Surabaya
Setiap
badan usaha pasti terdapat struktur organisasinya. Begitu juga dengan CCR yang
bertanggung jawab atas pengelolaan kualitas seluruh kredit consumer dengan umur
tunggakan kurang dari 360 hari. Apabila tidak ada struktur organisasi maka
Rasio kredit bermasalah (non performing loan NPL) merupakan pengukur kesehatan Bank, tolak ukurnya maksimal sebanyak 5%. Oleh
karena itu, CCR Bank BTN KC Surabaya menyusun sebuah struktur organisasi supaya
terkendali.
1.
Collection Branch Coordinator
Merupakan pimpinan CCR KC Surabaya
yang bertugas mengawasi dan memimpinpara devisinya sesuai dengan tanggung jawabnya masing- masing. Selain itu, mengkoordinasi para
devisi agar mencapai target kualitas kredit.
2.
Colective
Merupakan
devisi yang menangani debitur pada suatu instansi yang mana debitur-debitur
tersebut sama- sama meminjam uang pada Bank BTN. Apabila ingin membayar angsurannya lewat bendahara Colektive. Selain itu, colective juga
bertanggung jawab penuh atas membina hubungan baik dengan collector dan
melakukan rekoulisasi Giro penampungan collective.
3.
Skip Trecer coordinator
Merupakan
devisi yang mengoordinasi teamnya atau Skip Trecer. Dan betanggung jawab pada
debitur Early Bucket atau menangani
debitur yang menunggak 1-90 hari. Dalam artian debitur yang harus mendapatkan
pembinaan khusus(DPK). Jadi skip trecer bertanggung jawab pada debitur yang
lumayan sulit untuk melakukan angsuran sehingga hanya menunggak 1-3 bulan saja.
a)
Skip
Trecer
Devisi
yang bertanggung jawab dalam membina dan
menagih debitur yang terlambat dalam melakukan pembayaran angsuran selama 1-90
hari. Sesuai dengan tanggung jawab Skip trecer coordinator.
4.
Field collector team leader
Merupakan
devisi yang memimpin dan mengkoordinasi team devisinya. Dan bertanggung jawab
pada debitur middle bucket atau menitur middle bucket atau menangani debitur
yang menunggak 91-360 hari. Dalam artian debitur yang Rasio kreditnya
bermasalah (non performing loan/NPL). Tanggung jawab Field collector teamlebih
sulit daripada Skip Trecer karena menangani debitur yang sulit untuk membayar
angsuran setiap bulan. Sehingga membutuhkan kerja keras demi mencapai kualitas
kredit.
b)
Field
Collector
Devisi
yang melaksanakan penagihan dan pembinaan debitur Middle Bucket atau menangani
debitur yang menunggak 91-360 hari. Dalam artian debitur yang Rasio kreditnya bermasalah (non
performing loan/NPL) sesuai dengan tanggung jawab Field collector team leader.
BAB III
PERMASALAHAN
TEMUAN LAPANGAN
Permasalahan
yang timbul di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC Surabaya jl. Sudirman
No. 50 lebih khususnya di unit CCR saat pelaksanaan PKL berlangsung terdapat
masalah maraknya para debitur yang sulit
untuk melakukan angsuran setiap bulannya.Sehingga tunggakan atau keterlambatan
pembayaran angsuran debitur semakin bertambah dan menyebabkan NPL >
DPK. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan
para debitur yang sangat padat Karena bersamaan dengan suasana Hari raya Idul
fitri yang memungkinkan kebutuhan debitur akan meningkat. Sehingga Colective, Skip
trecer, dan field collector kesulitan
untuk melaksanakan penagihan dan pembinaan debitur.
Di
samping itu, ada cuti bersama hari raya
Idul fitri yang memungkinkan para devisi mempunyai waktu yang sangat singkat dalam
melaksanakan pembinaan dan penagihan debitur. Selain hari raya Idul fitri, yang
menyebabkan angsuran para debitur menunggak yaitu bersamaan dengan biaya
pendaftaran sekolah yang menyebabkan keterlambatan dan tunggakan angsuran
debitur. Sehingga banyak devisi yang tidak dapat memenuhi dan mencapai target
yang ditentukan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
Menurut
temuan lapangan yang ada, pemecahan masalahnya ialah Collection branch
coordinator selalu mengadakan kerja lembur setelah liburan hari raya Idul fitri
agar mencapai target yang ditentukan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Hal ini di lakukan supaya menambah
waktu yang terpotong dengan adanya liburan hari raya Idul fitri. Kegiatan kerja
lembur di lakukan mulai jam 16.30-19.30 WIB. Sehingga pembinaan dan penagihan
debitur mempunyai waktu yang cukup lama. Tidak ada devisi yang menolak apalagi
tidak melaksanakan. Semua devisi selalu semangat dalam melaksanakan tanggung
jawabnya.
Selain itu, Collection branch
coordinator juga selalu mengevaluasi dan memotivasi para devisinya. Kinerja
setiap devisi selalu di awasi meskipun begitu para devisi tidak pernah menyerah
dan selalu semangat. Apalagi jika di marahi oleh Collection branch coordinator
karena kinerjanya yang tidak memuaskan
atau tidak mencapai kualitas kredit.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dengan
adanya praktek kerja lapangan di instansi yang di tempati. Mahasiswa mulai
memperoleh dan mengetahui wawasan, pengetahuan maupun pengalaman kerja yang
tidak di peroleh dari kegiatan perkuliahan. Dengan demikian, mahasiswa
mengetahui keadaan perekonomian di Indonesia khususnya di dunia perbankan. Saat
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa banyak mengenal dan memperoleh
ilmu dan permasalahan beserta pemecahannya secara real dari dunia pekerjaan. Sedangkan
di dunia perkuliahan mahasiswa hanya memperoleh teori dan praktikum berskala
kecil yang dilakukan secara langsung di lapangan serta memperoleh tugas yang di kerjakan di rumah
(take home).
B.
SARAN
Setelah
melakukan praktek kerja lapangan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC
Surabaya, maka diharapkan adanya peningkatan lebih lanjut untuk kinerja pegawai
Bank BTN mengenai penagihan dan pembinaan debitur baik debitur Early Bucket
maupun Middel bucket agar mencapai target yang di tentukan perusahaan. Melihat
permasalahan yang di alami CCR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC
Surabaya alangkah baiknya pegawai menggunakan waktu yang sebaik- baiknya untuk
tanggung jawab yang harus di penuhi dan
tidak membuang waktu dengan percuma. Apalagi mengenai pembinaan dan penagihan debitur agar memiliki
waktu yang lebih lama.
Beberapa
saran diatas diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan dan meningkat
kemajuan perusahaan di masa mendatang, agar dapat lebih memaksimalkan kinerja
perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC Surabaya lebih khususnya
pada CCRD. Demikian Laporan Praktek Kerja Lapangan ini semoga bermanfaat bagi
setiap pembaca, khususnya bagi mahasiswa Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk pkl di btn, pengajuan proposalnya dmana ya kak?
BalasHapus