Jumat, 15 April 2016

Laporan Praktek Kerja Lapanagan di Bank Tabungan Negara Kc Surabaya



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
               Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam membentuk kemampuan dan keterampilan seseorang dalam memasuki dunia kerja yang akan di hadapi.Pendidikan yang diperoleh dalam dunia perkuliahan masih terbatas dalam pemberian materi serta pemberian praktek yang masih berskala kecil. Maka dari itu mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi atau lembaga yang sesuai dengan program pendidikan yang sedang di tempuh. Agar mahasiwa dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahn yang muncul di dunia kerja yang akan di hadapi.
Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan bagi mahasiswa yang berlangsung pada dunia kerja. Dan merupakan suatu bentuk aplikasi penyelenggaraan pendidikan yang memadukan antara program pendidikan dengan program keahlian yang di peroleh dari dunia kerja sehingga dapat menciptakan tingkat keahlian profesional tertentu pada mahasiswa.
Dengan adanya Praktek kerja lapangan (PKL) ini di harapkan mahasiswa dapat membandingkan dan mempraktekkan teori yang didapat dari kegiatan perkulihan dengan kegiatan langsung di dunia pekerjaan. Serta dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kerja yang bergerak di bidang lembaga keuangan bank maupun di bidang lembaga keuangan nonbank.
Dan penulis lebih tertarik untuk melaksanakan Praktek kerja lapangan (PKL) di bidang lembaga keuangan bank. Karena dewaswa ini, banyak sekali masyarakat meminjam uang di bank akan tetapi sulit untuk membayar angsurannya. Karena masyarakat menghiraukan tranksaksi utang piutang yang teleh terjadi.Sehingga banyak sekali tunggakan atau keterlambatan tranksaksi pembayaran yang terjadi pada para debitur. Sehingga dapat mengakibatkan kerugian baik pihak bank maupun debitur itu sendiri. Oleh karena itu setiap bank akan lebih baik apabila menagih dan membina pada para debitur agar memperlancar angsurannya. Consumer Collection & Remedial bank BTN atau arean collection merupakan tempat dan bagian devisi yang menangani, membina, dan menagih para debitur. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk mengambil judul “ Pembinaan & Penagihan Debitur Bank BTN: Pada Consumer Collection & Remedial KC Surabaya”.
B.     1. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Ø  Mengembangkan dan menerapkan wawasan, pengetahuan, dan keterempilan yang di peroleh dari Bank BTN
Ø  Melatih mahasiswa agar dapat mengembangkan kemampuan untuk berfikir dan berkreatifitas.
Ø  Memberikan kesempatan pada mahasiswa agar mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
Ø  Mendeskripsikan tujuan didirikannya lembaga Bank BTN.
Ø  Mendeakripsikan tugas dan kebijakan Bank BTN.
Ø  Mendeskripsikan produk dan layanan yang terdapat pada Bank BTN.

2.  MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Ø  Untuk mengembangkan dan menerapkan wawasan, pengetahuan, dan keterempilan yang di peroleh dari Bank BTN.
Ø  Untuk melatih mahasiswa agar dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan berkreatifitas.
Ø  Untuk memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
Ø  untuk mengetahui tujuan di dirikannya lembaga Bank BTN.
Ø  Untuk mengetahui tugas dan kebijakan Bank BTN.
Ø  Untuk mengetahui produk dan layanan yang terdapat pada Bank BTN.

C.    WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Pelaksanaan Praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pada Consumer Collection & Remidial KC Surabaya : Jl. Pemuda No. 50 Surabaya Telp :(031) 5353513 – 19. Selama satu bulan terhitung mulai dari tanggal 1 juli sampai dengan 31 juli 2015. Dan berjadwal mulai jam 07.30 sampai dengan 16.30WIB.


BAB II
ANALISA  AWAL
A.    DISKRIPSI  LOKASI
1.      PERBANKAN
1)          Bank
Menurut Undang- Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang di maksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Adapun peran bank sebagai lembaga perantara keuangan juga dinyatakan dalam PSAK No. 31 bahwa bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran .
Sebagain lembga keuangan, kegiatan bank sehari- harinya tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat dikatakan sebagai penghimpun dana dan penyalur dana kepada masyarakat umum. Adapun kegiatan- kegiatan perbankan yang ada di Indonesia:
a)      Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito.
b)      Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja maupun kredit perdagangan.
c)      Memberikan jasa- jasa bank lainnya.
2)      Jenis Bank
a)      Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya:
1)      Bank Sentral
Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. Menurut UU Pokok Perbankan nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri atas: Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, atau Bank Pegawai.Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI nomor 10 tahun 1998, jenis perbankan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsi menjadi Bank Umum, sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbungan desa dan Bank Pegawai menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Tugas pokok Bank Sentral adalah:
Ø  mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah
Ø  mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
2)      Bank Umum
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank).
3)       Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
                      Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya, kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank Umum. Dengan demikian, dewasa ini di Indonesia terdapat tiga macam bank yaitu bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.
b). Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikan
                        Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.
1)   Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya  dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Ditinjau dari segi kepemilikan adalah siapa pun yang turut andil dalam pendirian suatu bank. Kepemilikan bank dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimilikinya.
2)       Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Akte pendiriannya menunjukkan kepemilikan swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk pihak swasta. Contoh bank milik swasta nasional antara lain: Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank Universal, Bank Internasional Indonesia.
3)       Bank milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh badan hukum koperasi, contohnya adalah Bank Umum Koperasi Indonesia;
4)       Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Saham bank campuran secara mayoritas dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain : Sumitono Niaga Bank, Bank Merincop, Bank Sakura Swadarma, Bank Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Inter Pacifik Bank, Paribas BBD Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia Bank, dan Bank PDFCI.
5)       Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
c). Dilihat Dari Segi Status
Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, bank umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua macam. Pengklasifikasian ini berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari jumlah produk, modal, maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan kriteris tertentu. Status bank yang dimaksud adalah:



1). Bank Devisa
Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, traveller cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
2). Bank Non-Devisa
Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan kegiatan seperti halnya bank devisa. Jadi bank non-devisa hanya dapat melakukan transaksi dalam batas-batas negara.
d) Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya:
1).Bank Konvensional
Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.
Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari pada subbab sebelumnya.
2) Bank Syariah
Sekarang ini banyak berkembang bank syariah, Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.  Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.
Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada  kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.
o   Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
o   Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
o   Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
o   Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
o   Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.

3). Fungsi Bank
a.     Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
Ø    Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
Ø   Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
Ø    Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.
b.     Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
c.     Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen of services.
1).  Agent Of Trust                                                                            
            Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan  kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.


2). Agent Of Development
            Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
3). Agent Of Services
            Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
2.      GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1)         Sejarah Singkat Perusahaan (Bank BTN)
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 Tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaar Bank. Yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar–besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan Postpaar Bank pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postpaar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan R.I. 17-08-1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah R.I. dan terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah R.I. menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI) tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang. Karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949). Nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN R.I. Sejak kelahiranya dan sampai berubah nama BANK TABUNGAN POS R.I. lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkanya Undang–Undang Darurat No.9 th. 1950 tanggal 9 Febuari 1950 yang mengubah nama “POSTPAARBANKIN INDONESIA” berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan Undang–Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No.36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan Undang – Undang No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara ditetapkan dengan Undang – Undang No.20 tahun 1968 tanggal 19-12-1968 yang sebelumnya (Sejak Tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V. Jika tugas utama saat pendiriaan Postspaarbank (1897) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976.
Karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dan UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN, berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian consultan independent, Price Waterhouse Coopers. Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat Nomor S-544/MMBU/ 2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
Dari tahun ke tahun, bank BTN berupaya untuk melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan cara pembukaan Kantor  Cabang dan Kator Cabang Pembantu baru yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan Kantor Cabang Surabaya jl. Pemudah no. 50.  Kemudian ditingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu di wilayah Babatan wiyung, Bubutan, UIN Sunan Ampel, Jemursari, dan lain- lain. Selain itu, Bank BTN mendirikan kantor Kas di wilayah KH. Mas Mansyur, Nginden Semolo, Lakarsantri, UNESA, dan ITS.
Adapun Visi dan misi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. sebagai berikut :
*              Visi
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan keputusan nasabah.
*              Misi
ü   Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya.
ü   Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.
ü   Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
ü   Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good coorperative Government untuk meningkatkan Shareholder value.
ü   Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.
2)  Stuktur Organisasi Bank BTN
      Setiap organisasi memiliki struktur organisasi yang efisien, tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit. Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu bagan yang memperlihatkan pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan. Adapun susunan organisasi dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Depok. Beserta tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a)       Kepala Cabang (Brance Manager)
Tugasnya :
a)      Memimpin kantor cabang ditempat kedudukanya dan bertindak untuk dan atas nama direksi di dalam maupun di luar pengadilan dalam hubunganya dengan pihak lain atau pihak ketiga di luar wilayah kerjanya yang berhubungan dengan usaha bank berdasarkan surat kuasa umum dan surat kuasa khusus dari direksi.
b)      Bertanggung jawab atas kebenaran penyusunan laporan secara berkala maupun insidentil dan laporan lainnya sehubungan dengan fungsi kantor cabang
c)      Pengelolaan harta kekayaan bank dan seluruh kegiatan kantor cabang bedasarkan prinsip-prinsip ketatalaksanaan yang sehat dan tertib sesuai ketentuan dan prosedur yang ditetapkan direksi.
d)     .Pelaksanaan dan pengusahaan pembayaran kembali kredit yang diberikan dengan cara yang dapat di pertanggung jawabkan.
e)      Pengawasan terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan dengan mengadakan evaluasi.
b)   Branch Risk Committee Organization( BRCO)
Tugasnya :
a)      Memberikan saran-saran dalam rangka penyusunan kebijakan perusahaan.
b)      Sebagai konsultan dalam perusahaan.
c).  Sekretaris
Tugasnya :
a)      Mengatur segala aktivitas manajemen dan administrasinya bagi kepentingan manajemen cabang.
b)      Membantu manajemen dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak ekstern cabang.

d). Assistant of Branch Manager (ABM) Operation ABM Operation membawahi tiga seksi pokok :
a)      Seksi pemrosesan Data Transaksi
Tugasnya :
v  Melaksanakan proses kliring.
v  Melakukan pengentrian data transaksi.
v  Pemeliharaan hardware dan software.
v  Pengadministrasian dana.
v  Proses khusus ( buku cek, sertifikat deposito ).
b)      Seksi Pengadministrasian Kredit
Tugasnya :
v  Melaksanakan pemrosesan aplikasi kredit.
v  Melakukan dokumentasi kredit.
v  Pengadministrasian umum kredit.
c)      Seksi Administrasi Umum
Tugasnya :   
v  Melaksanakan manajemen personalia
v  Mengelola anggaran dan kesekretariatan.
v  Melaksanakan manajemen arsip dan pajak.
v  Penyediaan logistik.
v  Pemeliharaan gedung dan keamanan.
e).Assistant of Branch Manager Retail ABM Retail ini membawahi tiga seksi pokok yaitu :
a)         Seksi Pelayanan Teller
Tugasnya :
v  Melayani transaksi penyetoran dan penarikan rekening nasabah.
v  Melakukan pengadministrasian kas.
v  Melayani transaksi valas.
v  Melakukan proses tunai.


b)          Seksi Pelayanan Nasabah
Tugasnya :
v  Memberikan informasi kepada nasabah.
v  Melakukan penjualan produk.
v  Melayani transaksi pembukuan atau penutupan rekening nasabah.
v  Menerima pelunasan kredit dari nasabah.
f). Loan Service Section Head
Tugasnya :
v  Pengawasan dan pemantauan kredit.
v  Melakukan penagihan, pembinaan dan penyelamatan.
g). Accounting Section Head
Tugasnya :
v  Mengontrol data transaksi harian.
v  Melakukan pengkajian ketaatan prosedur.
v  Mengelola buku besar cabang dan bukti-bukti pembukuan.
v  Memantau dan memeriksa kegiatan operasi cabang.
v  Memantau dan merekonsiliasi rekening.
3)       Kegiatan Usaha Bank BTN
                 Kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) meliputi produk dana, kredit dan jasa. Berikut beberapa jenis produk dana, kredit dan jasa.
1)      Produk Dana
               Produk simpanan yang disediakan oleh PT. Bnak Tabungan Negara, yaitu:
a)   Tabungan Batara
                      Merupakan Tabungan Multiguna yang aman untuk dana Anda dengan berbagai keguaan yang terus meningkat.
b)   Tabungan BTN Prima
                      Tabungan investasi dengan berbagai keuntungan yang mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik.




c)    Tabungan e-Batara Pos
                      Tabungan e’Batarapos merupakan produk Tabungan Bank BTN yang diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui seluruh loket Kantor Pos yang telah On-line diseluruh Indonesia. Dengan menabung di Tabungan e’Batarapos, dana anda akan tersimpan lebih aman, mendapatkan bunga yang menarik dan nikmati berbagai manfaat dan fasilitas lainnya..
d)        Tabungan Haji Nawaitu
                      Tabungan yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan biaya perjalanan ibadah haji .
e)         Tabungan BTN Payroll
                      Tabungan yang khusus digunakan untuk nasabah yang memakai fasilitas Payroll Bank BTN.
f)          Tabungan BTN Junior
     Tabungan untuk edukasi menabung bagi anak-anak
g)         Tabungan BTN Juara
                      Tabungan untuk edukasi dan sesuai dengan kebutuhan generasi muda usia 12 s/d 23 tahun.
h)        TabunganKu
                      Tabungan untuk perorangan dengan persyratan  yang mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan vbudaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
i) Tabungan BTN Haji – Reguler
                           Tabungan yang diperuntukkan kepada calon jamaah haji yang akan mempersiapkan ibadah haji dengan program penyelenggaraan haji reguler.
j)           Tabungan BTN Haji – Plus
                 Tabungan yang diperuntukkan kepada calon jamaah haji yang akan mempersiapkan ibadah haji dengan program penyelenggaraan haji oleh kantor kementrian agama.
k)        Tabungan BTN Batara Pensiun
                      Tabungan yang diperuntukkan bagi para pensiunan sebagai sarana penerimaan pensiun setiap bulan yang dibayarkan oleh PT. Taspen (Persero).
l)           Deposito BTN
                           Simpanan berjangka dalam mata uang rupiah

m)      Deposito BTN Valas
                           Simpanan berjangka dalam mata uang USD
n)        Sertifikat Deposito
                      Simpanan dalam bentuk deposito berjangka yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat di pindah tangankan.
o)         Giro BTN
                      Produk simpanan dengan leksibilitas tinggi yang penarikannya dapat ddilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau media lainnya.
p)        Giro Valas BTN
                      Produk simpanan dalam denominasi USD dengan fleksibilitas tinggi yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau media lainnya.
q)        Giro
                      Giro rupiah  maupun Giro dollar Kemudahan bertransaksi dengan fleksibilitas tinggi.
2)             Usaha Jasa Bank
 Produk jasa yang disediakan adalah :
a)         ATM Batara
Kartu ATM Batara merupakan fasilitas layanan kartu bagi nasabah Tabungan dan Giro (Rp-Perorangan) di Bank BTN yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan transaksi melalui seperti tarik tunai di mesin ATM, pembayaran tagihan dan berbelanja.
b)        Kiriman Uang
Fasilitas jasa pelayanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing yang ditujukan kepada pihak lain di suatu tempat baik di dalam negri maupun di luar negri.
c)         Inkaso
Jasa pelayanan Bank BTN untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga atas inkaso tanpa dokumen di tempat lain di dalam negeri.


d)        Money Changer
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin menjual atau membeli mata uang asing tertentu, yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.
e)         Safe Deposit Box
         Jasa pelayanan bank dalam bentuk penyewaan wadah/box yang dirancang khusus untuk menyimpan barang berharga.
f)          Bank Garansi
adalah pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan nasabah (pihak terjamin) untuk menjamin resiko tertentu (penggantian kerugian) yang timbul apabila pihak terjamin tidak dapat menjalankan kewajiabannya dengan baik kepada pihak yang menerima jaminan.
g)         RTGS (Real Time Gross Settlement)
System transfer dana on-line dalam mata uang rupiah yang penyelesainnya di lakukan pertranksaksi secara individual.
h)         Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji
Memberi kepastian keberangkatan ibadah haji berkat system online dan SISKOHAT.
i)           SMS Banking
SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan bagi nasabah yang dapat diakses dari handphone dengan cukup mengetik SMS ke nomor 355.
3)      Usaha Pinjaman/Kredit
Usaha pinjaman kredit kepada PT. Bank Tabungan Negara, dalam bentuk :
a)         Kredit konsumer
1.      KPR BTN Sejahtera FLPP
2.      KPR BTN Plantinum
3.      KPA BTN
4.      Kredit Agunan Rumah
5.      Kring BTN
6.      Kredit Ruko BTN
7.      Kredit Bangun Rumah
8.      Kredit Swadana BTN

b)      Kredit komersial
1.        Kredit yasa griya
2.        kredit modal kerja
3.        kredit investasi
4.        kredit usaha rakyat
5.        kredit usaha mikro kecil
6.        kredit linkage

B.     DESKRIPSI PEKERJAAN (TUPOKSI)
1 . BTN Consumer Collection & Remidial  KC Surabaya
1)         Consumer collection & remedial KC Surabaya
Direktur Tresury dan Asset Management  PT. Bank BTN (Persero) Tbk. telah melakukan berbagai upaya yang  strategis. Misalnya, penerapan early warning sistem bagi kredit lancar, dengan membentuk dua unit kerja yaitu consumer collection & Remedial KC Surabaya (CCR) dan asset management division (AMD). consumer collection & Remedial Division (CCR) merupakan devisi yang menangani nasabah kredit Consumer Bank BTN yang terlambat membayar angsuran yang berjangka waktu antara 1- 360 hari. Atau dengan kata lain CCRbertanggung jawab atas pengelolaan kualitas seluruh kredit consumer dengan umur tunggakan kurang dari 360 hari.
 Debitur yang di tangani CCR dapat di kelompokan menjadi dua yaitu:
1.  Early Bucket yaitu debitur yang harus berada dalam pembinaan khusus atau DPK yang mana debitur yang terlambat membayar angsuran sebanyak 90 hari atau 3 bulan. DPK di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
Ø  DPK biling satu bagi debitur yang terlambat membayar angsuran selama satu bulan atau 1-30 hari.
Ø  DPK biling dua bagi debitur yang terlambat membayar angsuran selama dua bulan atau  31-60 hari.
Ø  DPK biling tiga  yang terlambat membayar angsuran selama tiga bulan atau 61-90 hari.
2. Middel bucket yaitu debitur yang harus di tangani karena terlambat membayar angsuran selama 91-360 hari atau  non performing loan (NPL). NPL di bagi menjadi 3 yaitu:
Ø  kurang lancar bagi debitur yang menunggak 91-120 hari.
Ø  Diragukan bagi debitur yang menunggak 121- 180 hari.
Ø  Macet bagi debitur yang menunggak 181- tak terhingga.
Jadi debitur dapat di kelompokan menjadi lima bagian yaitu:
1.      Lancar
2.      DPK (jangka waktu tunggakan 1-90 hari)
3.      Kurang lancar (jangka waktu tunggakan 91- 120 hari)
4.      Diragukan (jangka waktu tunggakan 121- 180 hari )
5.      Macet (jangka waktu tunggakan 181 hari - tak terhingga).
CCR berupaya agar memangkas rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Dengan melakukan pembinaan dan penagihan debitur yaitu melakukan penagihan lewat telpon, melakukan kunjungan langsung ke debitur yang menunggak, menyampaikan surat- surat peringatan dan rekening koran, komunikasi rencana penyelesaian tunggakan, meminta surat pernyataan kesanggupan penyelesaian tunggakan pada debitur, melakukan pemasangan plakat atau stiker, dan melakukan kunjungan  instansi. Debitur yg DPK 3 dan NPL devisi CCR menyarankan melakukan Restrukturisasi pada debitur agar memudahkan debitur untuk melakukan pembayaran yang harus ditanggung oleh debitur. Tujuan dari restrukturisasi adalah untuk mengatur penjadwalan ulang angsurannya tanpa di bebani suku bunga dan lain- lain. Selain menguntungkan debitur juga menguntungkan  Bank BTN.
Adapun unit AMD bertugas untuk menangani kredit consumer dengan tunggakan lebih dari 360 hari serta seluruh kredit komersial yang sudah tidak lagi dapat ditangani dengan penagihan dan restrukturisasi.AMD akan melakukan penjualan bagunan terhadap kredit-kredit yang telah terjadi.


Pada pelaksanaan PKL saya di tempatkan di devisi CCR. perkerjaan yang saya lakukan selama praktek kerja lapangan dengan waktu satu bulan. Melakukan pengecekan data debitur yang menunggak atau terlambat membayar angsuran di antaranya debitur DPK 1,2,dan3, melakukan penagihan lewat telpon, mencari para debitur yg mendapat SP ( surat peringatan) dari data salah satu pegawai dan masih banyak lagin kegiatan yang saya lakukan saat PKL. Semua yang saya lakukan saat pelaksanaan PKL berhubungan dengan debitur yang terlambat membayar angsuran setiap bulan.
2). Struktur Organisasi Consumer Collection & Remidial KC Surabaya
                      Setiap badan usaha pasti terdapat struktur organisasinya. Begitu juga dengan CCR yang bertanggung jawab atas pengelolaan kualitas seluruh kredit consumer dengan umur tunggakan kurang dari 360 hari. Apabila tidak ada struktur organisasi maka Rasio kredit bermasalah (non performing loan NPL)  merupakan pengukur kesehatan Bank,  tolak ukurnya maksimal sebanyak 5%. Oleh karena itu, CCR Bank BTN KC Surabaya menyusun sebuah struktur organisasi supaya terkendali.
1.                        Collection Branch Coordinator
                 Merupakan pimpinan CCR KC Surabaya yang bertugas mengawasi dan memimpinpara devisinya sesuai dengan tanggung jawabnya masing- masing. Selain itu, mengkoordinasi para devisi agar mencapai target kualitas kredit.
2.             Colective
            Merupakan devisi yang menangani debitur pada suatu instansi yang mana debitur-debitur tersebut sama- sama meminjam  uang  pada Bank BTN. Apabila ingin  membayar angsurannya lewat bendahara  Colektive. Selain itu, colective juga bertanggung jawab penuh atas membina hubungan baik dengan collector dan melakukan rekoulisasi Giro penampungan collective.
3.                        Skip Trecer coordinator
               Merupakan devisi yang mengoordinasi teamnya atau Skip Trecer. Dan betanggung jawab pada debitur Early Bucket atau  menangani debitur yang menunggak 1-90 hari. Dalam artian debitur yang harus mendapatkan pembinaan khusus(DPK). Jadi skip trecer bertanggung jawab pada debitur yang lumayan sulit untuk melakukan angsuran sehingga hanya menunggak 1-3 bulan saja.


a)               Skip Trecer
        Devisi yang bertanggung jawab dalam  membina dan menagih debitur yang terlambat dalam  melakukan pembayaran angsuran selama 1-90 hari. Sesuai dengan tanggung jawab Skip trecer coordinator.
4.             Field collector team leader
                 Merupakan devisi yang memimpin dan mengkoordinasi team devisinya. Dan bertanggung jawab pada debitur middle bucket atau menitur middle bucket atau menangani debitur yang menunggak 91-360 hari. Dalam artian debitur yang Rasio kreditnya bermasalah (non performing loan/NPL). Tanggung jawab Field collector teamlebih sulit daripada Skip Trecer karena menangani debitur yang sulit untuk membayar angsuran setiap bulan. Sehingga membutuhkan kerja keras demi mencapai kualitas kredit.
b)              Field Collector
                      Devisi yang melaksanakan penagihan dan pembinaan debitur Middle Bucket atau menangani debitur yang menunggak 91-360 hari. Dalam artian debitur  yang Rasio kreditnya bermasalah (non performing loan/NPL) sesuai dengan tanggung jawab Field collector team leader.
















BAB III

 PERMASALAHAN
TEMUAN LAPANGAN

                 Permasalahan yang timbul di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC Surabaya jl. Sudirman No. 50 lebih khususnya di unit CCR saat pelaksanaan PKL berlangsung terdapat masalah  maraknya para debitur yang sulit untuk melakukan angsuran setiap bulannya.Sehingga tunggakan atau keterlambatan pembayaran angsuran debitur semakin bertambah dan menyebabkan NPL > DPK.  Hal ini disebabkan oleh kebutuhan para debitur yang sangat padat Karena bersamaan dengan suasana Hari raya Idul fitri yang memungkinkan kebutuhan debitur akan meningkat. Sehingga Colective, Skip trecer, dan field collector kesulitan  untuk melaksanakan penagihan dan pembinaan debitur.
                 Di samping itu, ada cuti bersama  hari raya Idul fitri yang memungkinkan para devisi  mempunyai waktu yang sangat singkat dalam melaksanakan pembinaan dan penagihan debitur. Selain hari raya Idul fitri, yang menyebabkan angsuran para debitur menunggak yaitu bersamaan dengan biaya pendaftaran sekolah yang menyebabkan keterlambatan dan tunggakan angsuran debitur. Sehingga banyak devisi yang tidak dapat memenuhi dan mencapai target yang ditentukan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.













BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

PEMECAHAN MASALAH

            Menurut temuan lapangan yang ada, pemecahan masalahnya ialah Collection branch coordinator selalu mengadakan kerja lembur setelah liburan hari raya Idul fitri agar mencapai target yang ditentukan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.  Hal ini di lakukan supaya menambah waktu yang terpotong dengan adanya liburan hari raya Idul fitri. Kegiatan kerja lembur di lakukan mulai jam 16.30-19.30 WIB. Sehingga pembinaan dan penagihan debitur mempunyai waktu yang cukup lama. Tidak ada devisi yang menolak apalagi tidak melaksanakan. Semua devisi selalu semangat dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
                 Selain itu, Collection branch coordinator juga selalu mengevaluasi dan memotivasi para devisinya. Kinerja setiap devisi selalu di awasi meskipun begitu para devisi tidak pernah menyerah dan selalu semangat. Apalagi jika di marahi oleh Collection branch coordinator karena kinerjanya  yang tidak memuaskan atau tidak mencapai kualitas kredit.
















BAB V

PENUTUP
A.    KESIMPULAN

                 Dengan adanya praktek kerja lapangan di instansi yang di tempati. Mahasiswa mulai memperoleh dan mengetahui wawasan, pengetahuan maupun pengalaman kerja yang tidak di peroleh dari kegiatan perkuliahan. Dengan demikian, mahasiswa mengetahui keadaan perekonomian di Indonesia khususnya di dunia perbankan. Saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa banyak mengenal dan memperoleh ilmu dan permasalahan beserta pemecahannya secara real dari dunia pekerjaan. Sedangkan di dunia perkuliahan mahasiswa hanya memperoleh teori dan praktikum berskala kecil yang dilakukan secara langsung di lapangan serta  memperoleh tugas yang di kerjakan di rumah (take home).

B.     SARAN

                 Setelah melakukan praktek kerja lapangan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC Surabaya, maka diharapkan adanya peningkatan lebih lanjut untuk kinerja pegawai Bank BTN mengenai penagihan dan pembinaan debitur baik debitur Early Bucket maupun Middel bucket agar mencapai target yang di tentukan perusahaan. Melihat permasalahan yang di alami CCR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC Surabaya alangkah baiknya pegawai menggunakan waktu yang sebaik- baiknya untuk tanggung  jawab yang harus di penuhi dan tidak membuang waktu dengan percuma. Apalagi mengenai  pembinaan dan penagihan debitur agar memiliki waktu yang lebih lama.
                 Beberapa saran diatas diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan dan meningkat kemajuan perusahaan di masa mendatang, agar dapat lebih memaksimalkan kinerja perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KC Surabaya lebih khususnya pada CCRD. Demikian Laporan Praktek Kerja Lapangan ini semoga bermanfaat bagi setiap pembaca, khususnya bagi mahasiswa Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.



DAFTAR PUSTAKA







1 komentar: