“Konsep Dasar
Perilaku Biaya Aktivitas”
Disusun untuk mata kuliah Akuntansi Manajemen
Semester
4 Prodi S1 Akuntansi
Dosen Pembimbing
Hidayatul Khusnah, S.E., M.Sc
Disusun oleh :
Kelompok 1
M. Irfan Syauqi (5230014006)
Siti Rodiyah (5230014008)
M. Haryanto (5230014013)
FAKULTAS
EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA SURABAYA
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Akuntansi manajemen terus berubah dan
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dalam sector manufaktur dan jasa di
dunia bisnis saat ini. Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah
perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Pengaruh model manajemen
berdasarkan aktivitas atas akuntansi manajemen sangatlah besar, yaitu
menyebarkan penerimaan dan praktik konsep-konsep aktivitas berdasarkan
konsep-konsep metode berdasarkan aktivitas dalam kerangka yang terintegrasi dan
komprehensif.
Setiap aktivitas perusahaan melibatkan kegiatan ekonomi, maka
konsekuensi adalah harus mewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh
keuntungan yang semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya yang minimum.
Prinsip ekonomi tersebut kemudian diinterpretasikan kedalam lingkungan
perusahaan. Terlebih perusahaan manufaktur yang
memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya, seperti biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan lain-lain.
Oleh karena itu, kami akan menguraikan makalah yang akan membahas mengenai Konsep Dasar Perilaku Biaya
Aktivitas. Semua biaya perusahaan dimasukkan ke dalam satu
dari tiga katagori yaitu biaya produksi atau manufaktur (dalam akun harga pokok
penjualan), biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Pengaturan ini cocok
untuk pelaporan eksternal bahkan pelaporan tersebut diwajibkan. Akan tetapi, pengelompokan data berdasarkan fungsional tidak membantu dalam penyusunan
anggaran, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan suatu
pemahaman atas konsep dasar perilaku
biaya aktivitas.
1.2 Rumusan
Masalah
Apa saja dasar-dasar perilaku biaya?
2. Bagaimana hubungan aktivitas, penggunaann sumber daya, dan perilaku biaya?
3. Bagaimana metode untuk memisahkan
biaya campuran ke dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel?
4. Bagaimana keandalan rumus biaya?
5. Apa peranan regresi berganda pada perilaku biya?
6. Bagaimana penggunaan pertimbangan manajerial dalam penentuan perilaku biaya?
1.3 Tujuan
1.
Mendefinisikan perilaku biaya tetap,
variabel, dan campuran
2. Menjelaskan hubungan aktivitas, penggunaann sumber daya, dan perilaku biaya
3. Menjelaskan metode untuk memisahkan biaya
campuran ke dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel
4. Mengevaluasi keandalan rumus biaya
5. Menjelaskan peranan regresi berganda pada perilaku biya
6. Menguraikan penggunaan
pertimbangan manajerial
dalam penentuan perilaku biaya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar- Dasar Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah
cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas.
Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah
biaya berubah seiring dengan perubahan keluaran. Biaya- biaya
bereaksi pada perubahan keluaran dengan berbagai cara.
1.
Biaya Tetap
Biaya yang jumlahnya tetap sama ketika
keluaran berubah disebut biaya tetap. Lebih formalnya, biaya tetap adalah biaya
yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam rentang yang relevan ketika
tingkat keluaran aktivitas berubah. Rentang yang relevan adalah rentang keluaran di mana asumsi hubungan biaya/keluaran berlaku. Contoh: biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung. Selain itu, biaya tetap
merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh
oleh tingkat aktivitas dalam kisaran relevan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dinyatakan bahwa :


2. Biaya
Variabel
Sementara
biaya tetap tidak berubah saat terjadi perubahan keluaran, biaya variabel
berubah sesuai dengan perubahan keluaran. Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah
total bervariasi secara proporsional atau sebanding dengan perubahan keluaran. Jadi, biaya
variabel naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika keluaran turun, Contoh : biaya bahan baku. Biaya variabel juga
dapat dinyatakan dengan persamaan linier yaitu:
Jumlah biaya variabel = Biaya variabel per unit
x Jumlah unit
3.
Biaya Semi Variabel
Biaya
campuaran adalah baiayyang memilik komponen tetap dan variabel. Contoh : gaji dan bonus penjualan
untuk bagian marketing. Persamaan linier untuk biaya campuaran yaitu:
Jumlah biaya = Biaya tetap + Jumlah biaya variabel
4.
Mengklasifikasikan Biaya
Sesuai dengan Perilaku
Dalam menilai
perilaku biaya, pertama batasan waktu harus dipertimbangkan . kemudian, sumber
daya yang dibutuhkan dan keluaran aktivitas harus diidentifikasi. Terakhir,
masukan dan keluaran harus diukur dan pengaruh perubahan keluaran pada biaya
aktivitas ditentukan.
1)
Batasan Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya
tetap atau biaya variabel bergantung
pada batasan waktu. Akan tetapi, batasan ini bersifat subjektif tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer. Menurut ilmu ekonomi,
dalam jangka panjang semua biaya
adalah biaya variabel. Dalam jangka
pendek paling tidak satu biaya tetap. Contoh : perbedaan perspektif manajemen
terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya variabel karena
dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau
penurunan keluaran. Tetapi ada juga yang dipandang
sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bisa seenaknya memberhentikan karyawan.
2)
Sumber Daya dan Ukuran Keluaran
Setiap aktivitas
memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi
atau bahan bakar, tenaga kerja, dan modal. Masukan- masukan ini digabungkan
untuk memproduksi suatu keluaran. Sebagai contoh, jika aktivitas yang dilakukan
adalah memindahkan bahan baku, masukan- masukan yang digunakan dapat meliputi
kotak kayu (bahan baku), bahan bakar (energi), operator pengangkat barang
(tenaga kerja), dan kendraan pengangkat barang (modal). Keluaran dari aktivitas
ini adalah bahan baku yang dipindahkan. Salah satu bentuk untuk mengukur keluaran adalah frekuensi yang dilakukan aktivitas tersebut.
Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk
pengukuran keluaran adalah penggerak. Untuk dapat
memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak
yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak
aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:


2.2 Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku
Biaya
Biaya- biaya
jangka pendek kerap tidak cukup memadai untuk menggambarkan seluruh biaya yang
dibutuhkan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, medistribusikan, dan
mendukung suatu produk. Perilaku jangka panjang dan jangka pendek berhubungan
dengan aktivitas dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya. Kapasitas adalah kemampuan actual
atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa banyaknya kapasitas tergantung pada
tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas ini
disebut kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang terjadi
kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi
perilaku biaya penting untuk mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya
terikat.
1. Sumber daya fleksibel
yaitu sumber daya yang
dipasok saat digunakan atau dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya
fleksibel merupakan biaya variable. Contoh : biaya bahan baku
2. Sumber daya terikat
yaitu sumber daya yang
harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh karena itu sumber daya terikat merupakan
biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih pendek dikenal dengan
biaya diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas aktivitas
jangka pendek. Contoh : biaya iklan.
3.
Perilaku Biaya Bertahap
Dalam pembahasan
perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat kontinyu,
padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal dengan
fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan
untuk rentang output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya
yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang output yang
sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan rentang output yang mengharuskan
diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian rentang juga bersifat
subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel, sedangkan rentang
yang lebar merupakan biaya tetap.
4.
Implikasi- Implikasi untuk
Pengendalain dan Pengambilan Keputusan
Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer
untuk lebih memperhatiakn pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber
daya. Sebagai contoh, sistem pengendalian opersional yang didesain dengna baik
akan memungkinkan para manajer untuk menilai perubahan permintaan sumber daya
yang akan terjadi dari keputusan tentang bauran produk baru. Penambahan produk
baru yang diselaraskan dengan keinginan pelanggan dapat meningkatakan kebutuhan
atas berbagai aktvitas overhead. Jika kapisitas aktivitas tidak cukup, maka
pengeluaran sumber daya harus naik. Sama halnya jika pengelolaan aktivitas
menimbulkan kelebihan kapasitas, para manajer harus mempertimbangkan apa yang
akan dilakukan dengan kelebihan kapasitas tersebut secara hati – hati.
2.3 Metode untuk Memisahkan Biaya
Campuran Menjadi Komponen Tetap & Variabel
Biaya campuran
mengandung unsur biaya variabel sekaligus biaya tetap. Agar analisis dan
estimasi biaya lebih baik,
maka biaya campuran ini harus dipisahkan kedalam biaya variabel dan biaya
tetap. Apabila unsur biaya variabel dan biaya tetap yang ada dalam biaya
campuran tidak dipisahkan, maka pengategorian perilaku biaya tidak dapat
dilakukan dengan tepat. Padahal pengategorian perilaku biaya yang tepat
diperlukan untuk proses manajerial yang baik.
Ada tiga pendekatan yang
lazim digunakan dalam memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam biaya
campuran. Ketiga metode tersebut adalah metode tinggi rendah, metode scatterplot, metode kuadrat kecil. Setiap metode menggunakan asumsi
hubungan biaya linier. Oleh karena itu, konsep linieritas perlu ditinjau kembali
sebelum metode – metode tersebut dibahas secara lebih mendalam.
Asumsi
Linieritas
Definisi biaya
variabel mengasumsikan hubungan linier antara biaya aktivitas dan penggerak
aktivitas terkait. Persamaan asumsi linieritas adalah:
Jumlah Biaya
Variabel = Biaya Setiap Potongan Barang x Jumlah Unit yang diproduksi
Ahli ekonomi biasanya beragumen bahwa biaya
variabel meningkat dengan laju yang menurun sampai pada volume tertentu, dan
biaya tersebut naik dengan laju yang meningkat mulai dari titik itu.
1. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah
adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan
terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan
untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan
sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di
definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah. Persamaan untuk penentuan biaya
variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit
= perubahan biaya / perubahan output
Biaya variabel per unit = (biaya
tinggi – biaya rendah)
(output
tinggi – output rendah)
Biaya tetap = biaya
total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot
adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data dalam
suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah
memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan
aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter
memungkinkan seseorang untuk secara visual menyesuaikan suatu garis dengan
titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih
seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut.
Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat
data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria
objektif untuk memilih garis terbaik.
3. Metode Kuadrat Terkecil
Metode kuadrat terkecil
pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlahkan deviasi
yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan
deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan
negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat
titik-titik dari garis, maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya.
Garis yang lebih mendekati titik disbanding garis lainnya disebut garis
kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.
Penggunaan
Program Regresi
Langkah pertama dalam penggunaan
computer untuk menghitung koefisien regresi adalah memasukkan data. Selanjutkan
jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi terdapat dalam menu “tools”,
kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data analysis” klik dan pilih
“regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat memberitahu letak
variabel terikat dan bebas. Terakhir beri perintah pada computer di mana
meletakkan output.
2.4 Keandalan Rumus Biaya
Kegunaan utama yaitu
terletak pada kemampuannya menginformasikan seberapa jauh rumus biaya yang
diperkirakan dapat diandalkan.
1. R Kuadrat – Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi
atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel terikat yang dijelaskan oleh
suatu variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit.
Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin bak
garisnya. Karena koefisien determinasi tersebut merupakan persentase
variabilitas yang dijelaskan, nilainya berkisar antara 0-1. Tidak ada batasan yang jelas untuk
koefisien determinasi yang baik dan buruk. Yang pasti, semakin dekat R kuadrat
ke-1, semakin baik garisnya.
2.
Koefisien
Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodness
of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar dari koefisien determinasi.
Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya dapat berkisar
antara -1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua variabelnya
bergerak menuju arah yang sama dan terdapat korelasi positif. Korelasi positif
sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk koefisien korelasi. Di lain pihak,
jika koefisien korelasinya negatif, maka kedua variabel bergerak menuju arah
yang dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna akan menghasilakan
koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol
mengidentifikasi tidak adanya korelasi.
2.5.
Regresi Berganda
Jika terdapat
dua atau lebih variabel bebas, metode tinggi- rendah dan scatterplot tidak
dapat digunakan. Untungnya, perluasan metode kuadrat terkecil dapat dilakukan
secara langsung. kuadrat
terkecil yang digunakan untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau
lebih variabel penjelas disebut Regresi
berganda (multiple regresssion).
2.6 Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial
merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya. Pertimbangan
manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini memiliki
banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas
tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel tanpa
menghiraukan kemungkinan biaya campuran. Daya tarik dari metode ini terletak
pada kesederhanaannya. Sebelum memilih metode ini, manajemen berupaya
memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan keputusan yang
dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.
Kemungkinan lain adalah
manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini dalam
komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya
tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran
sewa mesinn fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun
lainnya. Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa
dengan akun-akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya variabel secara
terpisah. Kemudian, komponen variabel dapat dihitung dengan menggunakan satu
atau lebih data biaya/ volume. Hal ini memiliki keunggulan akuntansi untuk
biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan, yaitu manajemen mungkin
saja salah dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir
adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk
memperbaiki hasil estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan
pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada
kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan
tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang
baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan,
dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal
yang penting.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku biaya adalah
cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas.
Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan perilaku biaya. Biaya
variabel merupakan biaya yang meningkat secara proporsional dengan peningkatan
aktivitas. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jumlah totalnya ketika
penggunaan aktivitas berubah, sedangkan biaya campuran merupakan biaya yang
mempunyai komponen tetap dan variabel. Model penggunaan sumber daya meningkatkan pemahaman tentang perilaku biaya.
Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan dikatagorikan sebagai beban
terikat, sedangkan sumber daya yang diperoleh pada saat digunakan dan
dibutuhkan disebut sumber daya fleksibel. Terdapat tiga metode untuk memisahkan biaya
campuran
yaitu Metode tinggi
rendah, Metode Scatterplot, dan Metode Kuadrat Terkecil.
DAFTAR PUSTAKA
Don R., Hansen dan M. Mowen , Maryanne. 2015. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Selemba Empat.